Maaf! Mohon maaf, karena
begitu saya ingin melanjutkan pada Janji dan Ikrar Kempo. Yang Kucinta ‘Menyerempet’
saya lagi dengan permainannya. Saya, dipermainkan dengan jahatnya, namun
demikian indahnya, hingga bingung harus senang-kah atau sedih-kah?
Pukul 09.22 Pm, pada
tanggal 3 Mei 2014, ponsel saya berbunyi tanda ada pesan masuk. Pesan berasal
dari dua orang teman sejawat yang sudah saya anggap sebagai kakak. Begini
percakapan dalam Blackberry Messenger
terjadi:
Kak
Vivien : Mirda de, so ada pengumuman,
login saja di serdos.
Mirda
: Iya kak, saya yakin saya ndak lulus
kakakku.
Kak
Vivien : Kenapa bisa yakin begitu? Liat
dulu de.
Mirda
: Hehe, iya kak J
Pukul
09.24 Pm
Kak Lia :
Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakah.
Mirda :
‘Alaikum salam warahmatullah wabarakah.
Kak
Lia : Say, sudah ada pengumuman
serdos, silahkan login, semoga lulus ya J
Mirda :
Iya kakakku, tapi saya sudah yakin, saya ndak
lulus kak.
Kak
Lia : PING!!! Jangan pesimis, liat dulu say J Apapun hasilnya, Insya
Allah pasti yang terbaik J
Mirda : Ya Kakakku.
Berdebat saya dengan
diriku. Harus dilihat, bagaimanapun hasilnya, saya telah menghabiskan waktu
seminggu penuh dari pagi sampai malam hanya untuk mengurusi sertifikasi dosen
ini. Tapi, tetap ada ketakutan tersendiri yang melanda hati. Satu-satunya cara
adalah menghubungi operator yang amat sangat berperan dalam sertifikasi dosen
ini. Bapak Firdaus. Pukul 9.26 Pm, dengan rentetan Short Messege Service, berikut:
Mirda
: Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakah. Bapak, sudah ada pengumuman
serdos, saya ga mau lihat, karna saya yakin saya tidak lulus.
Terimakasih ya bapak, saya sudah dibantu dalam pengurusannya, Insya Allah dalam
pengurusan yang akan datang saya mohon bantuan bapak lagi.
Bapak :
Alhamdulillah ibu LULUS SERDOS.
Mirda
: Ya Allah, benar pak??? Seriusssss??? Ndak
lagi becanda pak? Hahaha,
bapak, becanda keterlaluan eh, iya deh pak, makacie deh, hehe.
Bapak
: Asli 100% LULUS, kalo ga percaya
cek sendiri deh, congratulation yah!
Mirda
: Pak, asesornya siapa sieh? Itu gila
kan asesornya? Kasih saya lulus? Padahal saya dah jujur kalo ngajar itu,
ndak nyusun silabus, kontrak
perkuliahan, sama SAP loh pak. Bapak ga baca deskripsi diri saya apa pak???
Itu mereka nilainya bagaimana sieh??
Aneh.
Bapak
: Asesornya juga masih manusia kok
bu, bisa saja keliru, ya disyukuri saja, hehehe.
Mirda :
Baik pak, terima kasih ya pak.
Seharusnya bagian yang mengisahkan tentang saya
sudah selesai. Tapi, Yang Kucinta memiliki rencana lain. Saya segera membuka Facebook, biasanya ada kata-kata ‘serempetan’
di akun Mukjizat Sholat dan Doa. “Benar kan?” batin saya ribut. Ada pesan dari
Yang Kucinta buatku: SEMUA ORANG… BAHKAN PENJAHAT SUKA DAN PERCAYA KEPADA ORANG
YANG JUJUR.
Tapi Yang Kucinta,
Ini bukan soal lulus dan tidaknya serdos saya,
Bukan juga soal kejujuran,
Tapi soal kesungguhan!
Apakah prosesnya berhenti disini saja???
Tidak ada yang tertarik dengan ide-ku untuk
membangun negeri?
11 Profesor???
Baiklah, saya akan mengirimi surat kepada 11
Profesor Olahraga, dari sini saja.
Kepada
Yth,
11
Profesor Olahraga
Di –
Mana pun
anda berada
Salam Olahraga,
Semoga saya menemui anda
dalam keadaan sehat wal’afiat. Profesor-profesorku, izinkan saya, orang kecil
ini mengungkapkan uneg-uneg saya kepada anda semua, Profesorku. Tapi, anggap
saja uneg-uneg ini sebagai tantangan bagi anda.
Saya memiliki Program Masyarakat
Sehat. Saya mengajukan program ini pada anda, bisa sebagai bahan pertimbangan
atau perbandingan atas program-program anda dalam membangun negeri.
Profesor-profesorku…
Masyarakat kita ini
terdiri dari individu yang memiliki HAM (Hak Asasi Manusia) yang dilindungi hukum,
sehingga mereka “Untouchable” pada hukum-hukum
bidang ilmu tertentu. Walaupun dalam Undang-Undang telah diatur tentang pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2), persamaan dalam
bidang pendidikan dan kebudayaan (pasal 31 dan 32), persamaan dalam
perekonomian dan kesejahteraan sosial (pasal 33 dan 34). Pasal-pasal ini
mengatur tentang pendidikan dan kesehatan, yang kemudian implementasinya
melalui program-program di bidang pendidikan dan kesehatan. Jika di bidang
pendidikan sudah ada wajib belajar 9 tahun, serta sekolah gratis. Walaupun
jujur, solusi yang terakhir (sekolah gratis) saya bilang sebagai program yang kurang
tepat guna. Maaf, Profesor-profesorku, tapi saya merasa aneh. Sekolah kok, gratis? Sekolah ya, mestinya mbayar toh! Ilmunya yang gratis. Karena belakangan ini saya tahu, bahwa ilmu
itu TIDAK MAHAL. Yang mahal itu hakekatnya adalah KEMURAHAN HATI.
Karena
belakangan ini saya tahu, bahwa ilmu itu TIDAK MAHAL. Yang mahal itu
hakekatnya adalah KEMURAHAN HATI.
|
Profesor-profesorku…
Saya izin menawarkan
program saya, nggeh? Program ini
persis seperti wajib belajar 9 tahun. Program ini bersifat paksaan, karena
wajib, tidak sedikit masyarakat mengeluh dengan program ini. Tapi coba lihat
hasilnya. Sayang, tidak ada professor yang dengan ikhlas hati untuk
meneliti, memetakan, berapa persen (%)
jumlah penduduk Indonesia yang berusia di atas 11 tahun, buta huruf. Terus,
mereka tersebar di wilayah mana? Paling dominan di pulau mana? Di seluruh
Indonesia.
Saya sedih, e! Anda semua seperti ‘pensiun dini’
dari tengah-tengah masyarakat.
Baiklah, ini program
saya, yang saya bangun dengan ‘berpegangan’ pada prinsip bidang ilmu saya,
yakni keolahragaan. Jika bidang ilmu kedokteran prinsipnya ‘Menyehatkan orang
sakit’, maka prinsip bidang ilmu keolahragaan adalah ‘Menyehatkan orang sehat’.
Sesama ‘penghuni’ bidang ilmu keolahragaan, saya rasa tidak perlu untuk
menjelaskan panjang lebar tentang prinsip ini. Jika ada ‘penghuni’ yang tidak
paham, maka bukan salah bunda mengandung.
Profesor-profesorku…
Jika masyarakat umum
sangat “Untouchable” hukum. Cobalah
masuk pada masyarakat pendidikan. Ikat mereka dengan Program Indonesia Sehat
2030 untuk guru dan dosen.
1)
Guru
dan dosen dilarang sakit.
Untuk mendukung program
ini, setiap guru dan dosen harus memiliki kartu kontrol kesehatan seumur hidup.
Jika mereka sakit, biaya berobat mereka harus dinaikkan lima kali lipat lebih
mahal dibandingkan non guru dan dosen. Hehehe,
iya Profesor-profesorku, pasti ada yang akan berpendapat: “Ah! Gila! Sakit
kan sudah diatur Tuhan! Yang benar-benar saja-lah!!!
Maaf, tapi izinkan saya
mengulas cerita menurut ajaran agama saya (Islam). Baginda Rasulullah SAW dalam
kisah beliau; pernah seorang tabib yang diperbantukan ke Madinah terheran-heran
begitu menjumpai masyarakat Madinah sehat dan jarang sakit. Si tabib bertanya
pada Rasulullah SAW: “Apa gerangan rahasianya?” Rasulullah SAW menjawab: “Kami
masyarakat Madinah selalu sehat, karena kami makan dengan taqwa. Kami makan
saat lapar, berhenti sebelum kenyang.”
Ehem!
Untuk penyakit flu dan batuk? Mohon untuk tidak terlalu cengeng kita dengan
gangguan kesehatan ringan ini. Sering flu dan batuk itu hanya disebabkan oleh
perubahan suhu mendadak, baik suhu lingkungan dan suhu tubuh. Biasanya terjadi
pada saya pribadi, Saat siang terik saya cenderung mencari minuman dingin untuk
meng-adem-kan tubuh. Padahal saat
cuaca sedang panas terik, suhu tubuh juga meningkat, kesalahan kita adalah
meneguk minuman dingin. Tanpa kita sadari, kita menurunkan suhu tubuh secara
mendadak. Bisa dibayangkan bagaimana nasib batu yang disiram air panas secara
terus-menerus dan tiba-tiba disiram air es. Untunglah tubuh kita punya sistem
imun, sehingga perubahan suhu tubuh mendadak hanya mengakibatkan flu dan batuk
(gangguan pada sistem pernafasan, yang otomatis mempengaruhi homeostasis).
Jika saya menderita flu
dan batuk, saya lebih suka mengatasinya dengan minum air putih lebih teratur
dan menjaga pola makan. Terlihat dan terdengar sepele, tapi jika sesama ‘Penghuni’
memahami benar Fisiologi Manusia. Maka minum air putih lebih teratur dan
menjaga pola makan, BUKAN-LAH hal yang biasa atau sepele lagi.
2)
Guru
dan dosen harus memiliki berat badan
normal, sesuai rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) Depkes 1998.
Program ini ada untuk
mendukung program di poin sebelumnya. Dalam program ini kartu kontrol kesehatan
seumur hidup berfungsi. Tiga bulan sekali, guru dan dosen harus melapor secara
sukarela pada Badan Penanggung Jawab Kesehatan Guru dan Dosen Indonesia (Kalau
ini, saya serahkan sepenuhnya pada PIHAK TERKAIT). Jika saat pelaporan berat
badan mereka di atas atau di bawah berat badan normal, yang bersangkutan harus
membayar denda kesehatan sebesar Rp. 10.000.000,00. Jika ada guru dan dosen
yang mangkir, mereka harus dicari untuk didenda Rp. 5.000.000, dengan bentuk
hukuman EKSEKUSI LANGSUNG.
Tidak usah pikirkan soal
KORUPTOR. Karena masih ada 11 Profesor dari Bidang Hukum dan HAM.
Profesor-profesorku…
Saya, mohon untuk
dipikirkan dan dipertimbangkan tentang program-program kesehatan ini. Kira-kira,
seberapa besar perubahan kesehatan di Indonesia, JIKA, program saya ini
dijalankan? Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, Profesor-profesorku.
Selama hayat masih dikandung badan. Jika semua dilakukan dengan keyakinan dan
kesungguhan. Saya hanya seorang diri, untuk itu saya mengajak anda. Karena
Bapak Jokowi sudah sangat sibuk.
Profesor-profesorku…
Sampai saat ini saya
yakin ada yang termotivasi, tapi dari mulut mereka berkata: “But, this is like a mission impossible”.
Sedih, makanya saya ndak heran, jika
Bangsa kita yang tercinta ini selalu berlari di belakang bangsa-bangsa lain.
Profesor-profesorku…
Memang susah, mengajak
bicara orang yang gak punya cinta.
Jangankan cinta pada orang lain, pada diri sendiri saja, GOMBAL-nya minta
ampun. Bilang sayang diri, tapi ndak pernah
olahraga dengan ‘benar’. Bilang kesehatan mahal, tapi makan ndak pake
rem. Rem-nya blong. Zaman sekarang
sudah edan, Profesor-profesorku. Kita terkadang harus mengikuti dengan cara
edan, bukannya ikut edan bener-an. Hehehe…
Profesor-profesorku…
Saya sudahi dulu surat
saya ini. Saya tidak berharap, SEDIKIT-pun TIDAK, untuk berharap, jika
Profesor-profesorku akan tergerak hatinya. Harapan itu kosong, saya memiliki
yang lebih dari sekedar harapan. Saya memiliki KEYAKINAN, akan ada yang
tertarik dengan program saya ini. Demikian, terima kasih dari saya untuk anda.
Salam Olahraga…
Dari saya:
Mirda
Seharusnya sudah
selesai, tapi, ya saya, ya begini ini! Saya tiba-tiba punya pemikiran lainnya.
Biasanya Profesor itu cerdik, anda bisa ‘Pintar-pintar jatuh’ dan
‘Anggun-anggun bangun’. Indonesia ini luas, kalau bisa dibilang Indonesia adalah
miniature dunia. “Mr. Obama sekalipun”, kata seorang Profesor saya untuk Mata
Kuliah Filsafat Olahraga, di UNNES dulu, pada tahun 2009. “Belum tentu mampu
memimpin Indonesia. Bahkan Bapak Amin Rais pernah mengusulkan, untuk
mengembalikan Indonesia pada RIS (Republik Indonesia Serikat). Tapi takut,
repotnya akan RUAR BIASA!!!” Begitu kata Profesor saya. Untuk itu, ide saya,
saya perkecil lagi ruang lingkupnya.
Program Indonesia
menjadi Program Kampus Sehat 2030 untuk dosen (Tingkat Universitas~Bagi Rektor,
Tingkat Fakultas~Bagi Dekan). Programnya sama: 1) Dosen dilarang sakit, 2)
Dosen harus memiliki Berat Badan Normal, sesuai rumus IMT Depkes Tahun 1998.
Saya tahu, menurut
kebanyakan orang, kasarnya seperti ini: “Memang ngomong itu gampang, mbak!!! Kan bukan anda yang rektor atau
dekan!”
Namun, sepertinya baik
jika kita sedikit meniru sifat Yang Kucinta: “MEMBERIKAN APA YANG KITA
BUTUHKAN, BUKAN APA YANG KITA INGINKAN”. Kita pada umumnya menuntut
kesejahteraan, namun kita sendiri lupa, hakekat kesejahteraan itu apa.
Nah, sepertinya kali ini benar-benar selesai. Mari, lanjut ke
bagian selanjutnya.
~Kunci
Hidup Saya yang Ketiga: Janji dan Ikrar Kempo (Gassho! Rey!)~
Kenshi!
Mulanya saya ingin sekali mengurai makna/arti Janji dan Ikrar Kempo setiap poinnya.
Tapi kemudian, saya merasa tidak berhak untuk melakukannya, karena ini adalah
makna/arti menurut saya pribadi, sesuai karakter saya dan sesuai cara saya
untuk memandang arti perjalanan hidup saya. Untuk itu, saya hanya mengurai
makna/arti Janji Kempo yang pertama, serta Ikrar Kempo yang terakhir. Baiklah,
berikut adalah makna/arti Janji dan Ikrar Kempo menurut pandangan saya:
Arti
dari Janji: Kami berjanji akan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menghormati atasan, tidak meremehkan bawahan, saling mengasihi dan saling
menolong,
~
Kami berjanji: janji itu adalah ikatan batin yang dijalin dengan “benang-benang
halus” hati dan pikiran terhadap tingkah laku raga, untuk:
a) Bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hakekat manusia adalah milik Sang Pencipta. Untuk
bisa memahami Falsafah Kempo sebenarnya, Kenshi harus paham DARI MANA ia
BERASAL, UNTUK APA ia MENJALANI HIDUP DI DUNIA, dan KEMANA ia AKAN KEMBALI.
b) Menghormati
atasan. Hakekat Kenshi adalah mereka yang memiliki jiwa-jiwa pemberontak.
Hakekat manusia (pada poin a) yang seharusnya mereka pahami, malah diingkari.
Untuk itu, Kenshi harus diikat dan ditekan perilaku RAGA-nya, oleh tingkat
tertinggi dalam Kempo, bahwa mereka HARUS MENGHORMATI ATASAN. Sebaik-baiknya
atasan dan sejelek-jeleknya atasan.
c) Tidak
meremehkan bawahan. Hakekat Kenshi adalah
manusia-manusia yang terbuai. Hakekat manusia (pada poin a) yang mereka
seharusnya pahami malah mereka ingkari. Ketika berada di ‘bawah’ mereka
tidak/enggan menghormati atasan. Ketika mereka menjadi atasan, mereka ingin
dihormati dan memandang rendah/remeh setiap Kenshi yang menjadi bawahan mereka.
Baik itu sebaik-baiknya bawahan dan/atau sejelek-jeleknya bawahan.
d) Saling
mengasihi dan saling menolong: Hakekat Kenshi
adalah manusia-manusia yang lupa. Lupa kebaikan orang dan
kejahatan/kejelekan sendiri. Hakekat Kenshi adalah manusia-manusia yang selalu
ingat. Ingat kebaikan sendiri, dan ingat kejahatan/kejelekan orang. Untuk itu
Atasan pada Tingkat Tertinggi Kempo, mewajibkan kita (Kenshi) untuk saling
mengasihi dan saling menolong, melalui Janji Kenshi yang pertama, setelah akan
selalu bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, MENGHORMATI ATASAN, TIDAK MEREMEHKAN
BAWAHAN.
Arti
dari Ikrar: Kami Putra Indonesia pembela kebenaran dan keadilan,
berperikemanusiaan, bersopan-santun, senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi.
~
Kami putra Indonesia: Kenshi terdiri dari putra dan putri, namun disebutkan
KAMI PUTRA INDONESIA, mengisyaratkan bahwa putra dan putri adalah sama dalam
Kempo, baik KEWAJIBAN, TANGGUNG JAWAB, dan HAK. Jadi Falsafah Kempo: Kasih
sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan tanpa kasih sayang adalah
kezaliman. Putra-putri Indonesia (Kenshi), DILARANG LEMAH dan ZALIM, sehingga
kita adalah:
a) Pembela
kebenaran dan keadilan, bagi siapa pun itu, dikembalikan lagi pada poin pertama
Janji Kempo.
b) Kenshi
yang berperikemanusiaan, menyayangi lawan, sekalipun amarah sudah dipuncak
ubun-ubun. Mohon diingat Atemi No Go
Yosho (Kyu Sho~Titik Kelemahan).
KITA ADALAH SENJATA MEMATIKAN YANG BERNYAWA.
c) Kenshi
yang bersopan-santun, terhadap lawan apalagi kawan.
d) Kenshi
yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi. Kenshi,
selalu harus seperti ini, kapan dan dimana pun kita berada.
Kenshi! PIKIRKAN-lah, PERTIMBANGKAN-lah, RESAPI-lah. Semua ini bukan
tergantung karakter kita Kenshi, tapi tujuan kita bergabung dalam olahraga yang
kita cintai bersama ini, SHORINJI KEMPO. {}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar