Selasa, 16 Agustus 2016

Lanjutan.... Cacian dari dan untuk Anak Bangsa (Saat Yang Kucinta Mempermainkan Hatiku)

Maaf! Mohon maaf, karena begitu saya ingin melanjutkan pada Janji dan Ikrar Kempo. Yang Kucinta ‘Menyerempet’ saya lagi dengan permainannya. Saya, dipermainkan dengan jahatnya, namun demikian indahnya, hingga bingung harus senang-kah atau sedih-kah?
Pukul 09.22 Pm, pada tanggal 3 Mei 2014, ponsel saya berbunyi tanda ada pesan masuk. Pesan berasal dari dua orang teman sejawat yang sudah saya anggap sebagai kakak. Begini percakapan dalam Blackberry Messenger terjadi:
Kak Vivien : Mirda de, so ada pengumuman, login saja di serdos.
Mirda : Iya kak, saya yakin saya ndak lulus kakakku.
Kak Vivien : Kenapa bisa yakin begitu? Liat dulu de.
Mirda : Hehe, iya kak J

Pukul 09.24 Pm
Kak Lia : Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakah.
Mirda : ‘Alaikum salam warahmatullah wabarakah.
Kak Lia : Say, sudah ada pengumuman serdos, silahkan login, semoga lulus ya J
Mirda : Iya kakakku, tapi saya sudah yakin, saya ndak lulus kak.
Kak Lia : PING!!! Jangan pesimis, liat dulu say J Apapun hasilnya, Insya Allah pasti yang terbaik J
Mirda : Ya Kakakku.

Berdebat saya dengan diriku. Harus dilihat, bagaimanapun hasilnya, saya telah menghabiskan waktu seminggu penuh dari pagi sampai malam hanya untuk mengurusi sertifikasi dosen ini. Tapi, tetap ada ketakutan tersendiri yang melanda hati. Satu-satunya cara adalah menghubungi operator yang amat sangat berperan dalam sertifikasi dosen ini. Bapak Firdaus. Pukul 9.26 Pm, dengan rentetan Short Messege Service, berikut:
Mirda : Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakah. Bapak, sudah ada pengumuman serdos, saya ga mau lihat, karna saya yakin saya tidak lulus. Terimakasih ya bapak, saya sudah dibantu dalam pengurusannya, Insya Allah dalam pengurusan yang akan datang saya mohon bantuan bapak lagi.
Bapak : Alhamdulillah ibu LULUS SERDOS.
Mirda : Ya Allah, benar pak??? Seriusssss??? Ndak  lagi becanda pak? Hahaha, bapak, becanda keterlaluan eh, iya deh pak, makacie deh, hehe.
Bapak : Asli 100% LULUS, kalo ga percaya cek sendiri deh, congratulation yah!
Mirda : Pak, asesornya siapa sieh? Itu gila kan asesornya? Kasih saya lulus? Padahal saya dah jujur kalo ngajar itu, ndak nyusun silabus, kontrak perkuliahan, sama SAP loh pak. Bapak ga baca deskripsi diri saya apa pak??? Itu mereka nilainya bagaimana sieh?? Aneh.
Bapak : Asesornya juga masih manusia kok bu, bisa saja keliru, ya disyukuri saja, hehehe.
Mirda : Baik pak, terima kasih ya pak.

Seharusnya bagian yang mengisahkan tentang saya sudah selesai. Tapi, Yang Kucinta memiliki rencana lain. Saya segera membuka Facebook, biasanya ada kata-kata ‘serempetan’ di akun Mukjizat Sholat dan Doa. “Benar kan?” batin saya ribut. Ada pesan dari Yang Kucinta buatku: SEMUA ORANG… BAHKAN PENJAHAT SUKA DAN PERCAYA KEPADA ORANG YANG JUJUR.

Tapi Yang Kucinta,
Ini bukan soal lulus dan tidaknya serdos saya,
Bukan juga soal kejujuran,
Tapi soal kesungguhan!
Apakah prosesnya berhenti disini saja???

Tidak ada yang tertarik dengan ide-ku untuk membangun negeri?
11 Profesor???

Baiklah, saya akan mengirimi surat kepada 11 Profesor Olahraga, dari sini saja.

Kepada Yth,
11 Profesor Olahraga
Di –
Mana pun anda berada

Salam Olahraga,
Semoga saya menemui anda dalam keadaan sehat wal’afiat. Profesor-profesorku, izinkan saya, orang kecil ini mengungkapkan uneg-uneg saya kepada anda semua, Profesorku. Tapi, anggap saja uneg-uneg ini sebagai tantangan bagi anda.
Saya memiliki Program Masyarakat Sehat. Saya mengajukan program ini pada anda, bisa sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan atas program-program anda dalam membangun negeri.
Profesor-profesorku…
Masyarakat kita ini terdiri dari individu yang memiliki HAM (Hak Asasi Manusia) yang dilindungi hukum, sehingga mereka “Untouchable” pada hukum-hukum bidang ilmu tertentu. Walaupun dalam Undang-Undang telah diatur tentang pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2), persamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan (pasal 31 dan 32), persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial (pasal 33 dan 34). Pasal-pasal ini mengatur tentang pendidikan dan kesehatan, yang kemudian implementasinya melalui program-program di bidang pendidikan dan kesehatan. Jika di bidang pendidikan sudah ada wajib belajar 9 tahun, serta sekolah gratis. Walaupun jujur, solusi yang terakhir (sekolah gratis) saya bilang sebagai program yang kurang tepat guna. Maaf, Profesor-profesorku, tapi saya merasa aneh. Sekolah kok, gratis? Sekolah ya, mestinya mbayar toh! Ilmunya yang gratis. Karena belakangan ini saya tahu, bahwa ilmu itu TIDAK MAHAL. Yang mahal itu hakekatnya adalah KEMURAHAN HATI.
Karena belakangan ini saya tahu, bahwa ilmu itu TIDAK MAHAL. Yang mahal itu hakekatnya adalah KEMURAHAN HATI.


Nah,  Profesor-profesorku, di bidang kesehatan ada berobat gratis. Lah, lah, lah! Apa ndak kebablasan?  Berobat kok, gratis!? Coba, berapa banyak biaya yang dikeluarkan Negara kita untuk membuat satu butir obat generik? Kalau pemeriksaan gratis, saya setuju. Hmmm, mbok, ya dipertimbangkan program-program kesejahteraan kita ini, yang membebaskan rakyat dari jerat biaya sehari, tapi merantai sampai ke liang lahat.
Profesor-profesorku…
Saya izin menawarkan program saya, nggeh? Program ini persis seperti wajib belajar 9 tahun. Program ini bersifat paksaan, karena wajib, tidak sedikit masyarakat mengeluh dengan program ini. Tapi coba lihat hasilnya. Sayang, tidak ada professor yang dengan ikhlas hati untuk meneliti,  memetakan, berapa persen (%) jumlah penduduk Indonesia yang berusia di atas 11 tahun, buta huruf. Terus, mereka tersebar di wilayah mana? Paling dominan di pulau mana? Di seluruh Indonesia.
Saya sedih, e! Anda semua seperti ‘pensiun dini’ dari tengah-tengah masyarakat.
Baiklah, ini program saya, yang saya bangun dengan ‘berpegangan’ pada prinsip bidang ilmu saya, yakni keolahragaan. Jika bidang ilmu kedokteran prinsipnya ‘Menyehatkan orang sakit’, maka prinsip bidang ilmu keolahragaan adalah ‘Menyehatkan orang sehat’. Sesama ‘penghuni’ bidang ilmu keolahragaan, saya rasa tidak perlu untuk menjelaskan panjang lebar tentang prinsip ini. Jika ada ‘penghuni’ yang tidak paham, maka bukan salah bunda mengandung.
Profesor-profesorku…
Jika masyarakat umum sangat “Untouchable” hukum. Cobalah masuk pada masyarakat pendidikan. Ikat mereka dengan Program Indonesia Sehat 2030 untuk guru dan dosen.
1)     Guru dan dosen dilarang sakit.
Untuk mendukung program ini, setiap guru dan dosen harus memiliki kartu kontrol kesehatan seumur hidup. Jika mereka sakit, biaya berobat mereka harus dinaikkan lima kali lipat lebih mahal dibandingkan non guru dan dosen. Hehehe, iya Profesor-profesorku, pasti ada yang akan berpendapat: “Ah! Gila! Sakit kan sudah diatur Tuhan! Yang benar-benar saja-lah!!!
Maaf, tapi izinkan saya mengulas cerita menurut ajaran agama saya (Islam). Baginda Rasulullah SAW dalam kisah beliau; pernah seorang tabib yang diperbantukan ke Madinah terheran-heran begitu menjumpai masyarakat Madinah sehat dan jarang sakit. Si tabib bertanya pada Rasulullah SAW: “Apa gerangan rahasianya?” Rasulullah SAW menjawab: “Kami masyarakat Madinah selalu sehat, karena kami makan dengan taqwa. Kami makan saat lapar, berhenti sebelum kenyang.”
 Ehem! Untuk penyakit flu dan batuk? Mohon untuk tidak terlalu cengeng kita dengan gangguan kesehatan ringan ini. Sering flu dan batuk itu hanya disebabkan oleh perubahan suhu mendadak, baik suhu lingkungan dan suhu tubuh. Biasanya terjadi pada saya pribadi, Saat siang terik saya cenderung mencari minuman dingin untuk meng-adem-kan tubuh. Padahal saat cuaca sedang panas terik, suhu tubuh juga meningkat, kesalahan kita adalah meneguk minuman dingin. Tanpa kita sadari, kita menurunkan suhu tubuh secara mendadak. Bisa dibayangkan bagaimana nasib batu yang disiram air panas secara terus-menerus dan tiba-tiba disiram air es. Untunglah tubuh kita punya sistem imun, sehingga perubahan suhu tubuh mendadak hanya mengakibatkan flu dan batuk (gangguan pada sistem pernafasan, yang otomatis mempengaruhi homeostasis).
Jika saya menderita flu dan batuk, saya lebih suka mengatasinya dengan minum air putih lebih teratur dan menjaga pola makan. Terlihat dan terdengar sepele, tapi jika sesama ‘Penghuni’ memahami benar Fisiologi Manusia. Maka minum air putih lebih teratur dan menjaga pola makan, BUKAN-LAH hal yang biasa atau sepele lagi.
2)    Guru dan dosen harus memiliki berat badan  normal, sesuai rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) Depkes 1998.
Program ini ada untuk mendukung program di poin sebelumnya. Dalam program ini kartu kontrol kesehatan seumur hidup berfungsi. Tiga bulan sekali, guru dan dosen harus melapor secara sukarela pada Badan Penanggung Jawab Kesehatan Guru dan Dosen Indonesia (Kalau ini, saya serahkan sepenuhnya pada PIHAK TERKAIT). Jika saat pelaporan berat badan mereka di atas atau di bawah berat badan normal, yang bersangkutan harus membayar denda kesehatan sebesar Rp. 10.000.000,00. Jika ada guru dan dosen yang mangkir, mereka harus dicari untuk didenda Rp. 5.000.000, dengan bentuk hukuman EKSEKUSI LANGSUNG.
Tidak usah pikirkan soal KORUPTOR. Karena masih ada 11 Profesor dari Bidang Hukum dan HAM.
Profesor-profesorku…
Saya, mohon untuk dipikirkan dan dipertimbangkan tentang program-program kesehatan ini. Kira-kira, seberapa besar perubahan kesehatan di Indonesia, JIKA, program saya ini dijalankan? Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, Profesor-profesorku. Selama hayat masih dikandung badan. Jika semua dilakukan dengan keyakinan dan kesungguhan. Saya hanya seorang diri, untuk itu saya mengajak anda. Karena Bapak Jokowi sudah sangat sibuk.
Profesor-profesorku…
Sampai saat ini saya yakin ada yang termotivasi, tapi dari mulut mereka berkata: “But, this is like a mission impossible”. Sedih, makanya saya ndak heran, jika Bangsa kita yang tercinta ini selalu berlari di belakang bangsa-bangsa lain.
Profesor-profesorku…
Memang susah, mengajak bicara orang yang gak punya cinta. Jangankan cinta pada orang lain, pada diri sendiri saja, GOMBAL-nya minta ampun. Bilang sayang diri, tapi ndak pernah olahraga dengan ‘benar’. Bilang kesehatan mahal, tapi makan ndak  pake rem. Rem-nya blong. Zaman sekarang sudah edan, Profesor-profesorku. Kita terkadang harus mengikuti dengan cara edan, bukannya ikut edan bener-an. Hehehe…
Profesor-profesorku…
Saya sudahi dulu surat saya ini. Saya tidak berharap, SEDIKIT-pun TIDAK, untuk berharap, jika Profesor-profesorku akan tergerak hatinya. Harapan itu kosong, saya memiliki yang lebih dari sekedar harapan. Saya memiliki KEYAKINAN, akan ada yang tertarik dengan program saya ini. Demikian, terima kasih dari saya untuk anda.
Salam Olahraga…

Dari saya:
Mirda

Seharusnya sudah selesai, tapi, ya saya, ya begini ini! Saya tiba-tiba punya pemikiran lainnya. Biasanya Profesor itu cerdik, anda bisa ‘Pintar-pintar jatuh’ dan ‘Anggun-anggun bangun’. Indonesia ini luas, kalau bisa dibilang Indonesia adalah miniature dunia. “Mr. Obama sekalipun”, kata seorang Profesor saya untuk Mata Kuliah Filsafat Olahraga, di UNNES dulu, pada tahun 2009. “Belum tentu mampu memimpin Indonesia. Bahkan Bapak Amin Rais pernah mengusulkan, untuk mengembalikan Indonesia pada RIS (Republik Indonesia Serikat). Tapi takut, repotnya akan RUAR BIASA!!!” Begitu kata Profesor saya. Untuk itu, ide saya, saya perkecil lagi ruang lingkupnya.
Program Indonesia menjadi Program Kampus Sehat 2030 untuk dosen (Tingkat Universitas~Bagi Rektor, Tingkat Fakultas~Bagi Dekan). Programnya sama: 1) Dosen dilarang sakit, 2) Dosen harus memiliki Berat Badan Normal, sesuai rumus IMT Depkes Tahun 1998.
Saya tahu, menurut kebanyakan orang, kasarnya seperti ini: “Memang ngomong  itu gampang, mbak!!! Kan bukan anda yang rektor atau dekan!”
Namun, sepertinya baik jika kita sedikit meniru sifat Yang Kucinta: “MEMBERIKAN APA YANG KITA BUTUHKAN, BUKAN APA YANG KITA INGINKAN”. Kita pada umumnya menuntut kesejahteraan, namun kita sendiri lupa, hakekat kesejahteraan itu apa.
Nah, sepertinya kali ini benar-benar selesai. Mari, lanjut ke bagian selanjutnya.


~Kunci Hidup Saya yang Ketiga: Janji dan Ikrar Kempo (Gassho! Rey!)~
 
Kenshi! Mulanya saya ingin sekali mengurai makna/arti Janji dan Ikrar Kempo setiap poinnya. Tapi kemudian, saya merasa tidak berhak untuk melakukannya, karena ini adalah makna/arti menurut saya pribadi, sesuai karakter saya dan sesuai cara saya untuk memandang arti perjalanan hidup saya. Untuk itu, saya hanya mengurai makna/arti Janji Kempo yang pertama, serta Ikrar Kempo yang terakhir. Baiklah, berikut adalah makna/arti Janji dan Ikrar Kempo menurut pandangan saya:
Arti dari Janji: Kami berjanji akan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati atasan, tidak meremehkan bawahan, saling mengasihi dan saling menolong,
~ Kami berjanji: janji itu adalah ikatan batin yang dijalin dengan “benang-benang halus” hati dan pikiran terhadap tingkah laku raga, untuk:
a)       Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hakekat manusia adalah milik Sang Pencipta. Untuk bisa memahami Falsafah Kempo sebenarnya, Kenshi harus paham DARI MANA ia BERASAL, UNTUK APA ia MENJALANI HIDUP DI DUNIA, dan KEMANA ia AKAN KEMBALI.
b)       Menghormati atasan. Hakekat Kenshi adalah mereka yang memiliki jiwa-jiwa pemberontak. Hakekat manusia (pada poin a) yang seharusnya mereka pahami, malah diingkari. Untuk itu, Kenshi harus diikat dan ditekan perilaku RAGA-nya, oleh tingkat tertinggi dalam Kempo, bahwa mereka HARUS MENGHORMATI ATASAN. Sebaik-baiknya atasan dan sejelek-jeleknya atasan.
c)       Tidak meremehkan bawahan. Hakekat Kenshi adalah  manusia-manusia yang terbuai. Hakekat manusia (pada poin a) yang mereka seharusnya pahami malah mereka ingkari. Ketika berada di ‘bawah’ mereka tidak/enggan menghormati atasan. Ketika mereka menjadi atasan, mereka ingin dihormati dan memandang rendah/remeh setiap Kenshi yang menjadi bawahan mereka. Baik itu sebaik-baiknya bawahan dan/atau sejelek-jeleknya bawahan.
d)       Saling mengasihi dan saling menolong: Hakekat Kenshi  adalah manusia-manusia yang lupa. Lupa kebaikan orang dan kejahatan/kejelekan sendiri. Hakekat Kenshi adalah manusia-manusia yang selalu ingat. Ingat kebaikan sendiri, dan ingat kejahatan/kejelekan orang. Untuk itu Atasan pada Tingkat Tertinggi Kempo, mewajibkan kita (Kenshi) untuk saling mengasihi dan saling menolong, melalui Janji Kenshi yang pertama, setelah akan selalu bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, MENGHORMATI ATASAN, TIDAK MEREMEHKAN BAWAHAN.
Arti dari Ikrar: Kami Putra Indonesia pembela kebenaran dan keadilan, berperikemanusiaan, bersopan-santun, senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.
~ Kami putra Indonesia: Kenshi terdiri dari putra dan putri, namun disebutkan KAMI PUTRA INDONESIA, mengisyaratkan bahwa putra dan putri adalah sama dalam Kempo, baik KEWAJIBAN, TANGGUNG JAWAB, dan HAK. Jadi Falsafah Kempo: Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman. Putra-putri Indonesia (Kenshi), DILARANG LEMAH dan ZALIM, sehingga kita adalah:
a)       Pembela kebenaran dan keadilan, bagi siapa pun itu, dikembalikan lagi pada poin pertama Janji Kempo.
b)       Kenshi yang berperikemanusiaan, menyayangi lawan, sekalipun amarah sudah dipuncak ubun-ubun. Mohon diingat Atemi No Go Yosho (Kyu Sho~Titik Kelemahan). KITA ADALAH SENJATA MEMATIKAN YANG BERNYAWA.
c)       Kenshi yang bersopan-santun, terhadap lawan apalagi kawan.
d)       Kenshi yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan  Negara di atas kepentingan pribadi. Kenshi, selalu harus seperti ini, kapan dan dimana pun kita berada.    
Kenshi! PIKIRKAN-lah, PERTIMBANGKAN-lah, RESAPI-lah. Semua ini bukan tergantung karakter kita Kenshi, tapi tujuan kita bergabung dalam olahraga yang kita cintai bersama ini, SHORINJI KEMPO. {}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKU, RUMAH BERANTAKAN, CENDOL, ISRAEL, PALESTINA (Bagian 2)

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga kalian semua selamat serta beroleh rahmat dan berkah d...