Jumat, 26 Mei 2017

EFEK YOYO

Bismillahirrahmanirrahim...
-- Mengucapkan menuliskannya, seolah segala sesuatu itu menjadi lebih jelas :) --

Ini adalah kali kelima saya memulai usaha untuk menurunkan berat badan. Setelah empat usaha sebelumnya yang berhasil turun hingga 10-20 Kg, kembali kepada kondisi semula, bahkan lebih buruk. Ditunjang oleh kebiasaan-kebiasaan buruk yang seolah paten, juga lingkungan, baik keluarga dan teman. Kemanapun wajah ini berpaling, hanya berbagai pola makan "kesurupan" yang tampak. Dan lucunya, mereka yang memiliki pola makan ini, dengan sedikit angkuh (maaf) memberikan saran untuk saya, agar menurunkan berat badan yang berlebih. "Mirda, kamu cantik loh kalo kurus." Hm... sakitnya dimana-mana.


Saya menuliskan ini dalam info WA: "Bagaimana bisa, nilai pribadi seseorang ditetapkan dari pakaian dan bentuk. Demikian permainan yang harus aku ikuti." Tentunya dengan peraturan yang aku tetapkan sendiri.

Hari ini, jika anda mengetikkan kata "diet yang baik" pada pencarian google, pasti anda akan menemukan banyaknya blog yang menyajikan metode diet, yang dianggap baik. Tapi, saya menyarankan, kenalilah terlebih dahulu diri anda, karena kunci segala sesuatu bukan terletak pada metode, melainkan pada diri sendiri.

Mengapa demikian?
Karena: apapun metode yang kita lakukan, Tubuh kita membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan kondisi baru (homeostatis). Sumber menyarankan penyesuaian dilakukan selama 6 bulan.

Lebih cepat dapat dilakukan dalam 21 hari, tapi intinya terletak bukan pada tujuan melainkan pada pola pikir atau self esteem (penghargaan diri).

Dengan kata lain, apapun metode yang kita (saya, anda) lakukan, semestinya tidak untuk memerangi atau menjelekkan diri sendiri. Bukankah kita akan selalu menjauhi teman yang mengatakan hal buruk tentang diri kita? Dan lalu, kita sendiri yang melakukan pada diri sendiri.

Efek Yoyo pada hakikatnya datang dari hal ini. Kurangnya penghargaan pada diri sendiri (self esteem).


Nah, saat ini saya sedang mengembangkan penghargaan pada diri sendiri. Benar adanya, selama ini saya hanya melakukan usaha menurunkan berat badan demi untuk berpenampilan seperti orang lain. Apapun caranya saya tidak peduli asal bisa tampil memukau.

Sekali lagi, bismillah.
Semoga saya dan anda yang sedang menghadapi masalah yang sama bisa menemukan sumber masalah utama, sebelum mencoba berbagai metode diet dan latihan.

Sampai berjumpa dalam kondisi yang lebih baik Insyaa Allah.


Senin, 08 Mei 2017

BERPIKIR POSITIF

Assalamualaikum...

"Tiada sesuatu yang sia-sia diciptakan Allah SWT di muka bumi ini."

Hingga detik ini, masih mengajarkan pada diri sendiri, bagaimana cara untuk melihat dari berbagai sudut pandang, meninggalkan perdebatan, dan melayani masyarakat dengan keterampilan keilmuan.

Itu rasanya seperti mengangkat 100 Kg beban di awal-awal latihan. So impossible, tapi... baby step, mengantarkan seorang bayi pada langkah cepatnya yang mulai terlatih.

Bismillah.

Buat kawan-kawan yang senasib-seperjuangan, dimanapun anda berada. Mari sama kita yakini, ada kekuatan besar yang mengendalikan semua kejadian semesta, termasuk kita juga.

Tiada yang boleh memastikan, kelak apa yang akan menanti di depan sana. Meminjam kata sobatnya Ernest dalam Cek Toko Sebelah (2016) "Hari ini kita meminjam satu hari dari masa depan", seolah membenarkan kalimat Bang Ade Rai (2012) "Menunda tidak akan membawa kita kemana-mana", dan juga Fachmy Casofa (2014) "Dunia tidak membutuhkan orang yang profesional amatir, tapi profesional profesional. Fokus, tumbuh dari dalam seperti bambu china, bila telah siap, barulah siap beraksi untuk khalayak".

Jadi, kawan-kawan, usaha dilengkapi tawakal kepada Illahi Rabbi, Insyaa Allah, kita bisa.

Salam perjuangan dari saya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


AKU, RUMAH BERANTAKAN, CENDOL, ISRAEL, PALESTINA (Bagian 2)

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga kalian semua selamat serta beroleh rahmat dan berkah d...